Tema craft yang saya ambil adalah BBM (Barang Bekas Bermanfaat). Istilah yang saya pinjam dari suatu lembaga amal. Berawal dari putri kecil saya, Biby, yang suka sekali minta Yakult setiap kali saya ajak belanja. Ia bisa menghabiskan 2 sampai 3 botol dalam sehari. Botol-botol Yakult kosong yang tersisa, rasanya sayang kalau dibuang begitu saja. Selain membantu menjaga lingkungan, sampah botol Yakult ini bisa menjelma menjadi barang yang cantik hanya dengan sedikit kreatifitas. Teringat di masa SD dulu, suatu kali saya pernah membuat boneka berbahan botol yakult sebagai badan boneka dan bola pingpong sebagai kepalanya. Untuk pakaian dan rambut boneka, saya memakai benang wol. Nama boneka ini adalah si Yamut, YAkult iMUT.
Saturday, 30 August 2014
Boneka Yamut
Tema craft yang saya ambil adalah BBM (Barang Bekas Bermanfaat). Istilah yang saya pinjam dari suatu lembaga amal. Berawal dari putri kecil saya, Biby, yang suka sekali minta Yakult setiap kali saya ajak belanja. Ia bisa menghabiskan 2 sampai 3 botol dalam sehari. Botol-botol Yakult kosong yang tersisa, rasanya sayang kalau dibuang begitu saja. Selain membantu menjaga lingkungan, sampah botol Yakult ini bisa menjelma menjadi barang yang cantik hanya dengan sedikit kreatifitas. Teringat di masa SD dulu, suatu kali saya pernah membuat boneka berbahan botol yakult sebagai badan boneka dan bola pingpong sebagai kepalanya. Untuk pakaian dan rambut boneka, saya memakai benang wol. Nama boneka ini adalah si Yamut, YAkult iMUT.
Saturday, 23 August 2014
Momen Spesial Perkuat Quality Time
Kalimat tersebut
selalu memberikan saya harapan, khususnya disaat saya merasa berdosa pada anak saya. Betapa
tidak, sebagai ibu dengan putri yang masih di usia dini, saya harus meninggalkan putri
kecil saya untuk bekerja dari
pagi hingga sore. Sebenarnya
seringkali kata “resign” menggelayut dalam pikiran saya. Saya iri melihat
ibu-ibu yang bisa secara langsung memantau perkembangan anak-anak mereka.
Bisa menemani anak sepanjang hari. Tetapi karena beberapa hal saat ini impian
itu belum bisa saya wujudkan. Pilihan ini
kerap menimbulkan perasaan bersalah dan kekhawatiran pada anak saya.
Di
pagi hari, kadangkala ia merajuk. “ikut... ikut, Ma...!
rengeknya dengan menarik-narik pakaian saya. Bujukan dan pengertian yang saya
coba berikan tak mempan untuknya. Rengekan berganti menjadi tangisan. Saya
panik. Jam sudah hampir menunjukkan pukul tujuh. Pertanda akan terlambat lagi
ke kantor. Kalau sudah begitu, ibu saya segera menggendong dan mengalihkan
perhatiannya. Dengan perasaan campur aduk saya cepat-cepat melajukan motor
saya.
Yang paling
membuat hati saya hancur, saat harus
mengikuti pelatihan atau event-event yang mengharuskan saya untuk pulang larut.
Sesampai di rumah, seringkali saya mendapati anak saya sudah tertidur pulas.
Saya telah kehilangan momen spesial bersamanya. Pertanda
quality time saya harus diperbaiki. Predikat
menjadi ibu yang sempurna rasanya sangat jauh
dari diri saya.
Sadar
tidak memiliki kuantitas waktu yang banyak untuk anak, maka saya berusaha agar
ketika sudah di rumah atau di waktu libur untuk menjauhi telepon genggam,
laptop, dan sejenisnya. Ada keinginan
agar ditiap kebersamaan bisa menjadikan kami lebih dekat. Dan betapa
saya bersyukur, di sisa-sisa tenaga saya, masih ada kesempatan untuk bermain
balok bersamanya, bisa mengajarinya menggoreskan
krayon di atas kertas, ataupun
membacakan buku cerita untuknya.
Memang
saya belum bisa menjadi ibu yang selalu ada untuknya. Namun saya senantiasa
berusaha untuk tidak melewatkan empat momen spesial bersama anak setiap
harinya. Empat momen spesial ini tips
yang dibagikan oleh pakar pendidikan, Munif Chatib, di dalam bukunya yang
berjudul Orangtuanya Manusia.
Pertama,
ketika anak terbangun dari tidurnya di pagi hari. Usahakan pertama yang ia lihat
saat ia membuka mata adalah wajah orangtuanya. Ada perasaan bahagia menyelimuti
bisa terbangun di setiap pagi dan mendapati anak di sisi.
Kedua,
ketika berpisah di pagi hari, sebelum berangkat kerja, selalu saya usahakan
mencium anak saya dan membisikkan “I love you” di telinganya. Saya ingin ia
tahu bahwa ibu selalu menyanyanginya. Sebagaimana kita, anak-anak juga
membutuhkan ungkapan sayang secara verbal yang mudah dirasakan oleh mereka.
Ketiga,
ketika pulang bekerja, usahakan langsung bertemu anak dengan sapaan hangat dan
pelukan. Saya ingin menunjukkan
bahwa ibu begitu merindukanmu. Dan ini
momen yang paling saya rindukan saat di tempat kerja.
Begitu terdengar saya memasuki rumah sepulang kerja, Ia segera berlari dengan tangan
terkembang, memeluk saya dengan senyum
manisnya. Sirna seketika rasa lelah seharian
kerja.
Keempat,
ketika anak akan tidur, usahakan wajah terakhir kali yang dilihatnya adalah
wajah orang tuanya. Karena usia anak saya masih butuh ASI, Biasanya saya mengantarkan ia tidur sambil
menyusuinya. Kami terasa begitu dekat. Dan betapa
menyusui hingga melihatnya terlelap adalah suatu kenikmatan yang membawa
ketenangan hati yang mampu menepikan kesedihan dan kepenatan yang saya temui
seharian. It’s my most romantic moment
with her!
Sebagian perempuan memilih untuk menjadi full-time mom, sebagian lain memilih
menjadi working
mom. Ada pula yang bisa menjalankan keduanya beriringan, bekerja di rumah dan
menjalankan perannya sebagai ibu rumah tangga. Setiap perempuan menghadapi
situasi dan tantangan berbeda dalam kehidupan keluarga yang mengharuskannya
mengambil suatu pilihan. Dan tiap-tiap pilihan memiliki konsekuensi
masing-masing. Apapun
itu pilihan yang diambil, saya yakin para ibu pasti memiliki alasan yang baik untuk keluarganya. Dan bagaimanapun
situasi yang dihadapi, seorang ibu akan memprioritaskan
anak-anak di atas segalanya.
Dalam islam sendiri, kita bisa menjumpai kisah seorang
ibu mulia yang sukses berkarir dan juga sukses dalam mendidik anak sehingga
putra putrinya menjadi anak yang shalih shalihah. Beliau adalah seorang pengusaha
wanita kaya raya, istri pertama Rasulullah SAW, Khadijah. Kisah keberhasilan
ibunda Khadijah meyakinkan hati saya bahwa setiap ibu yang berkarir juga
memiliki kesempatan untuk mencetak generasi-generasi unggul.
Ibu yang bekerja harus cerdas menciptakan quality time bersama keluarga, terutama
anak-anak. Sesingkat apapun waktu yang dimiliki, usahakan tidak
terbuang percuma. Jika sudah bersama anak, yang bisa dilakukan adalah menciptakan
suasana yang hangat. Memberikan banyak sentuhan, seperti pelukan, belaian
rambut, dan kecupan. Hal ini akan banyak memberi dampak positif bagi
perkembangan anak. Kehangatan dan kasih sayang yang mengalir melalui sentuhan
ini selain menambah kedekatan juga akan membuat anak
bertambah cerdas.
Yuk, Bismillah tekadkan hati menjadi high quality mom ....
Sunday, 17 August 2014
Happy 2nd B'day My Girl
Tidak terasa Biby hari ini telah berusia 2 tahun. Tepat di hari kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus. Rasanya baru kemarin saya mendengar tangisan pertamanya. Alhamdulillah Biby tumbuh menjadi anak yang sehat, cerdas, dan selalu menjadi penyejuk hati keluarga. Semoga kamu menjadi anak shalihah, dimudahkan untuk melakukan kebaikan dan dijauhkan dari segala keburukan serta dilimpahkan banyak rezeki yang berkah. Keep on shining my little angel ....
Subscribe to:
Posts (Atom)