Monday 19 January 2015

Romantisme Suami, Nyata atau Sekedar Kata?


Suami romantis. Hampir semua wanita (termasuk saya) pasti mendambakan memiliki suami yang romantis. Yang pandai merayu, yang dari bibirnya mengalir kata-kata mesra, yang sengaja menyiapkan hadiah kejutan, atau yang suka mempersembahkan seikat bunga kepada pasangannya. Intinya romantis itu so sweeeet .....

Lalu bagaimana dengan suami saya? Yang tanggal ulang tahun saya saja sering lupa. Begitu pula dengan tanggal pernikahan kami. Bahkan saya pernah menangis, sebab di hari ulang tahun saya, suami seakan tidak peduli. 

Tidak ada ucapan selamat, tidak ada SMS atau telepon, tidak ada pula pesan di inbox atau email. Apalagi berharap kado dan sekuntum mawar?? Jauh-jauh saya buang angan-angan itu.


Di masa-masa awal pernikahan, hal ini begitu menggangu pikiran saya. Tidak pentingkah saya baginya? Saya beranggapan suami tidak perhatian dengan saya. Namun, seiring waktu saya bisa mengerti bahwa suami saya tipe orang yang sulit untuk berbasa-basi cinta, termasuk mengungkapkan kata-kata cinta secara verbal. 

Jika ada yang memiliki suami setipe dengan suami saya, jangan dulu sebal dan nggondok dengan suami tercinta sebelum selesai membaca tulisan berikut. 

Romantisme memang identik dengan kata-kata penuh cinta, seperti “Aku sayang kamu, aku kangen kamu, kamu segalanya bagiku, kamu separuh jiwaku “, dan lain sebainya. Namun sebenarnya romantisme tidak selalu berwujud kata-kata penuh bunga. Ada banyak perilaku romantis yang lebih nyata, yang bukan sekedar kata-kata belaka.

Romantisme bisa berwujud apa saja yang bisa membahagiakan pasangan. Hal-hal yang sederhana seperti perhatian akan lebih mudah diterima sebagi bentuk romantisme. Bentuk perhatianpun bisa bermacam-macam, bisa melalui pemberian hadiah-hadiah sederhana. Tak peduli berapa harga dari hadiah tersebut, yang lebih penting adalah ketulusan dan kesungguhan dari perhatian yang diberikan.

Suatu ketika suami saya pulang membawa bungkusan plastik berisi olahan sayur daun singkong. Pelengkap menu makan siang suami dari katering tempatnya bekerja. Sengaja tidak ia makan, karena ia tahu sayur itu adalah menu favorit saya. 

Pukul 12 siang. Panasnya kota Gresik pada jam-jam istirahat siang terasa begitu menyengat di kulit. Namun ia sempatkan bergegas pulang hanya untuk mengantarkan sebungkus sayur daun singkong ala masakan padang itu. 

“Sudah lama ya kita tidak makan di warung padang. Aku ingat sayur ini adalah kesukaanmu. Ini aku bawakan untukmu. “ ungkapnya.

Hadiah sederhana itu ternyata sangat membekas di dalam ingatan saya. Ada perhatian tulus yang bisa saya tangkap. Memang tampak sangat sepele dan sederhana. Namun sayur daun singkong itu telah mampu membawa kebahagiaan mendalam bagi saya. Mungkin beberapa tahun lagi, momen itu akan tetap saya kenang dan bisa menjadi bahan cerita kepada anak-anak kami nanti. Dengan bangga saya akan menceritakan kisah sebungkus sayur daun singkong tersebut, sebagai salah satu bentuk romantisme ayah mereka kepada saya. 

Ternyata romantisme tidak melulu hanya kata-kata cinta. Ekspresi romantisme yang lebih nyata bisa juga dilihat dari bantuan suami menyelesaikan pekerjaan rumah tangga. Suami membantu menyapu rumah, merapikan tempat tidur, memandikan anak, mengantarkan anak sekolah, dan lain sebagainya. 

Sekarang coba dipilih, mana yang lebih kita sukai, suami yang jago merayu dan penuh kata-kata cinta tetapi di rumah hanya nonton TV, bermalas-malasan, tidak mau tahu dengan kepayahan istri di rumah, atau suami yang “tidak romantis” namun tidak canggung untuk melakukan pekerjaan rumah tangga, bisa diajak berbagi tugas dan cekatan saat pasangan butuh bantuan?

3 comments:

  1. Padahal hanya hal yang terkesan sederhana ya, tapi membawakan daun singkong benar-benar sebuah perhatian nyata. Kadang, romantisme bukanlah untaian kata indah, namun aksi yang nyata :)

    ReplyDelete
  2. Postingane wong melass... Biasane salah sijine seng romantis pancen.. Saknoe rekkk. Ckckck

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha... wah pak ustad baca postingan ini ya. #tutupmuka. Yah beginilah kehidupan. hehe

      Delete